4 min read

Sirkulasi Udara yang Baik untuk Kandang Broiler Tipe Closed House

Sirkulasi Udara yang Baik untuk Kandang Broiler Tipe Closed House

Salah satu kunci untuk memaksimalkan performa ayam broiler adalah dengan melihat seberapa baik kadar oksigen di dalam kandang. Oksigen adalah elemen terpenting yang harus diisi ulang dalam budidaya. Ketika kebutuhan oksigen terpenuhi, organ-organ lain berfungsi sebagaimana mestinya. Sebelum ternak melakukan berbagai aktivitas seperti makan, minum dan aktivitas lainnya, otak perlu distimulasi sebagai pusat koordinasi organ-organ lain dalam tubuh ayam. Otak membutuhkan oksigen untuk berfungsi dengan baik. Jadi ketika oksigenasi otak ayam tercapai, otak memerintahkan organ lain untuk bergerak melakukan fungsi yang berbeda seperti makan, minum, tidur, dll.

Sirkulasi udara dan suhu di dalam kandang memegang peranan penting dalam kandang ayam broiler. Tanpa manajemen ventilasi yang baik tidak mungkin tercapai performa ayam yang baik. Oleh karena itu dukungan sirkulasi udara dan suhu harus diperhatikan seperti pengaturan tirai udara masuk atau pengaturan kipas pada kandang closed house harus sangat diperhatikan :

1.      Minimum Ventilasi

Ventilasi minimum adalah jumlah udara minimum yang diperlukan untuk menggantikan udara di dalam kandang agar tetap optimal bagi ayam pedaging. Ventilasi minimal menyediakan oksigen (O2) yang cukup dan menghilangkan kelembapan dari kandang. Uap air yang berlebihan dapat meningkatkan kadar amonia (NH3) dan menyebabkan litter basah sehingga meningkatkan risiko penyakit pada ayam.

Persyaratan ventilasi minimum harus diperhatikan dalam kandang tertutup. Salah satu gejala yang terjadi bila ventilasi minimum tidak tercapai adalah penyebaran ayam yang tidak merata. Anak ayam yang berusia kurang dari 14 hari tidak dapat mengatur suhu tubuhnya dengan baik dan anak ayam yang berusia kurang dari 7 hari tidak boleh terpapar kipas angin, tetapi persyaratan ventilasi minimum harus dipenuhi.

Tabel 1 : Standar Kualitas Udara yang Baik di Kandang

No

Parameter

Ukuran Standar

1

Oksigen

>19,6%

2

Karbondioksida

<0,3%

3

Karbonmonoksida

<10 ppm

4

Amonia

<10 ppm

5

Kelembaban

45 – 65%

6

Kecepatan angin setelah 28

350 – 500 FPM (Feet per Minute)`

2. Perawatan Kipas (exhaust fan)

Perawatan kipas angin secara rutin tentunya akan memperpanjang umur kipas angin dan mencegah kerusakan saat digunakan. Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam melakukan servis kipas :

Bersihkan kipas dan bilah kipas dengan air sabun sebelum memasang
Sebelum ayam masuk, pastikan tali kipas kencang dan motor kipas berjalan agar kecepatan angin yang dihasilkan oleh masing-masing kipas seragam.
Kecepatan angin maksimum di dalam kandang adalah 3 meter/detik. Kecepatan angin yang terlalu tinggi dapat mengembuskan debu sekam yang dapat menyebabkan gangguan pernafasan pada ayam.

3.      Pertanda Adanya Masalah Ventilasi

Aliran udara yang tidak merata di dalam kandang dapat mempengaruhi pertumbuhan dan performa ayam. Karena itu, amati perilaku ayam dan masalah ventilasi di sekitarnya:

A. Ayam Berkumpul di Tengah Kandang
Anak ayam berkumpul di tengah kandang atau tampak menghindari sisi kandang/pinggirannya. Ini karena angin terlalu lambat.

Umumnya kondisi kecepatan angin yang terlalu rendah terdapat pada sisi kiri dan kanan kandang, sehingga suhu sisi kiri dan kanan kandang lebih hangat dibandingkan bagian tengah kandang. Akibatnya, ayam cenderung menghindari hot spot (disebut juga dead spot).

Masalah ini dapat diatasi dengan mengurangi celah bukaan pada tirai inlet cooling pad atau dengan memodifikasi atap kandang dengan plafon. Memasang plafon dapat menghindari penumpukan udara panas di area dengan aliran angin yang minim.

B. Ayam Mengumpul Di sisi Kiri dan Kanan Kandang & Cenderung Tidak Banyak Bergerak atau Tidur

Tanda ini disebabkan oleh kecepatan angin yang terlalu kencang atau kencang, yang menimbulkan efek angin dingin yang kuat dan menyebabkan ayam kurang nyaman. Ayam yang kedinginan mengurangi aktivitasnya agar energi yang didapat dari pakan tidak terbuang percuma untuk aktivitas komersial, melainkan digunakan untuk menghangatkan tubuh. Sehingga berpengaruh pada pengurangan pakan dan memperlambat pertumbuhan ayam pedaging.

C. Penyebaran Ayam Tidak Merata

Distribusi ayam yang tidak merata menunjukkan suhu flok yang tidak merata. Suhu yang tidak rata di dalam kandang bisa disebabkan oleh kebocoran kandang/Lubang di kandang tertutup adalah masalah besar.


kebocoran udara juga menyebabkan masalah lain:
Buat beberapa zona aliran udara minimal ("zona mati")
Udara hangat dan lembab masuk ke pintu masuk, keluar dan sisi kandang
Kapasitas kerja kipas bertambah karena harus menyedot udara dari lubang pembuangan


Hal-hal yang harus diperhatikan, karena celah udara sering terjadi, adalah:
Sambungan tirai kandang
tiang pondasi lantai atas (pemasukan udara dari lantai dua ke lantai satu)
Kandang dengan lubang minimal biasanya memiliki tekanan statis minimal 25 Pa. Manometer dapat digunakan untuk mengukur tekanan udara statis.

D.  Sekam yang Basah/Lembap

litter yang basah atau lembap menandakan bahwa kecepatan angin terlalu rendah.

Banyak gas dan uap air dihasilkan selama siklus produksi. 80% air minum broiler dikeluarkan sebagai uap air yang harus dikeluarkan dari kandang. Uap air yang tidak hilang melalui ventilasi diserap oleh litter yang berupa sekam sehingga membuat litter/sekam menjadi basah.

E. Bau yang Menyengat

Masalah yang biasanya ditemui di peternakan ayam adalah bau kandang. Kandang yang berbau menyengat biasanya disebabkan oleh konsentrasi gas amonia yang tinggi. Gas amonia merupakan iritan yang kuat, terutama pada selaput lendir mata dan saluran pernapasan ayam.

Jika kita masuk kandang dan mencium bau amonia, berarti kadar amonia di atas ambang batas (>20ppm). Amonia yang melebihi ambang batas aman ini akan menyebabkan kerusakan pada ayam berupa kerusakan mata dan pernafasan.

Beberapa penyebab peningkatan kadar amonia:
• Sistem sirkulasi udara tersumbat.
• Kepadatan kandang terlalu tinggi.
• Lebih buruk dari pengelolaan limbah yang optimal.
• Kotoran ayam basah.  

Oleh karena itu, beberapa langkah untuk mencegah kenaikan kadar amonia antara lain:
• Pengaturan aliran udara.
• Atur kepadatan kandang yang sesuai.
• Manajemen litter yang baik (balik litter secara teratur setiap 3-4 hari dan periksa kebocoran pada mangkuk minum ayam).
• Mengontrol dan meningkatkan kualitas gizi ransum (agar feses tidak basah).

Amonia diproduksi oleh proses metabolisme lain di dalam ayam itu sendiri. Nitrogen yang tidak tercerna diekskresikan sebagai asam urat (80%) dan sebagai amonia (10%) dan urea (5%). Amonia mudah menguap bahkan pada suhu tinggi. Oleh karena itu, jika sirkulasi udara di dalam kandang yang juga berpengaruh pada pertukaran udara dingin dan panas kurang baik, hal ini berdampak signifikan bagi kesehatan unggas itu sendiri.


Oleh: Feri & Vina, Agrinis.