2 min read

6 Penyebab Budidaya Ayam Broiler Mengalami Kerugian

6 Penyebab Budidaya Ayam Broiler Mengalami Kerugian

Ayam broiler diternakkan untuk diambil dagingnya. Jika cara yang digunakan benar, maka pertumbuhan ayam akan berkembang pesat seiring dengan bertambahnya waktu. Namun ketika budidaya ayam belum tepat maka daging menjadi tidak meningkat. Selain itu ada juga faktor intern yang bisa menyebabkan budidaya ayam ini mengalami kerugian. Sebelum Anda berbisnis peternakan ayam, Anda harus memiliki ilmu dan wawasan yang cukup tentang ayam broiler ini. Hal itu dikarenakan beternak ayam broiler tidak semudah beternak ayam kampung. Waspadai beberapa hal yang bisa menyebabkan budidaya ayam broiler menjadi tidak maksimal atau justru merugi seperti berikut ini:

1. Sumber Daya Manusia

Faktor pekerja (ABK) berpengaruh terhadap budidaya ayam broiler yang sedang Anda geluti. Jika Anda menyerahkan peternakan kepada orang lain maka pilihlah SDM yang berkualitas. Jangan sampai Anda menjadi rugi dikarenakan ABK yang bermasalah. ABK yang tidak jujur pun bisa bertindak merugikan terhadap peternakan Anda seperti menjual pakan ayam secara diam-diam, memperlakukan ayam dengan buruk, hygiene yang rendah dan lain sebagainya. Jika Anda menemukan kejanggalan berupa pakan yang sering sekali habis sebelum waktunya tidak ada salahnya Anda menaruh curiga terhadap ABK tersebut. Solusinya adalah dengan memberikan CCTV di sekitar kandang. Selain mengetahui kejanggalan, CCTV ini berguna untuk menjaga keamanan di sekitar peternakan ayam.

2. Salah Bermitra

Bagi pemula sering sekali menjalin kemitraan dengan perusahaan yang menyediakan sarana produksi peternakan atau sapronak. Tujuannya adalah untuk memangkas biaya produksi peternakan. Justru jika tidak pengalaman dengan perusahaan yang menyediakan sapronak ini Anda harus waspada dan bersikap selektif jangan sampai perusahaan tersebut justru menimbulkan kerugian pada peternakan Anda. Perusahaan yang abal-abal akan memberikan Anda sapronak dengan kualitas yang jelek dimana bibitnya polos atau jelek, pakan yang ala kadarnya sehingga tumbuh dan kembang ayam menjadi melambat. Agar hal tersebut tidak menimpa Anda sebaiknya mencari mitra perusahaan yang benar-benar terbukti benefit.

3. Kandang Tidak Berkualitas

Penyebab budidaya ayam menjadi tidak maksimal adalah kandang yang tidak berkualitas. Kandang adalah salah satu faktor penting dalam peternakan ayam sehingga jika sistemnya tidak terpenuhi dengan baik menyebabkan ayam tidak bisa tumbuh dan berkembang secara sempurna. Perhatikan apakah kandang ayam sudah sesuai dengan standar sistemnya atau belum. Jika belum maka buatlah kandang yang ideal untuk ayam broiler tersebut.

4. Tanpa Probiotik

Tidak hanya nutrisi saja yang harus Anda perhatikan dalam peternakan ayam broiler, namun probiotik ini harus diperhatikan dengan saksama. Jika manusia butuh vitamin maka ayam akan membutuhkan probiotik untuk membuat antibodi menjadi meningkat. Antibodi ini juga bermanfaat untuk membunuh bakteri jahat yang ada di dalam organ pencernaan sehingga menjadi lebih sehat.

5. Waspadai Amonia

Penyebab kegagalan ketika membudidayakan ayam jenis broiler adalah kadar amonia dalam kandang. Amonia adalah gas yang timbul akibat kotoran pada kandang yang terlalu menumpuk. Agar ayam terbebas dari amonia, Anda harus perhatikan sekam/alas kandang jangan sampai sekam/alas kandang lembab. penaburan sekam/alas kadang harian dan mingguan dipercaya bisa menghindarkan ayam dari gas amonia yang berbahaya bagi kesehatan ayam.

6. Penyakit Kerdil

Kegagalan dalam beternak ayam bisa dikarenakan penyakit kerdil. Penyakit ini bisa membuat tubuh ayam menjadi kerdil. Akibatnya tubuh ayam tidak normal dan daging tidak bisa bertambah secara maksimal. Jika menemukan penyakit kerdil pada ayam yang Anda ternakkan, segera pisahkan dari ayam yang sehat kemudian lakukan penanganan lebih lanjut agar ayam tersebut bisa berukuran normal seperti yang lainnya.

Demikianlah beberapa penyebab budidaya ayam broiler mengalami kegagalan dan kerugian yang harus di waspadai, semoga informasi ini bermanfaat.


Oleh: Dedi & Vina, Agrinis.
Referensi: Ayamkita