Cara Menentukan Umur Panen Ayam
Sebagai peternak berpengalaman, mungkin sudah familiar dalam menentukan waktu panen ayam broiler. Namun lain halnya bagi pemula yang akan banyak bertanya “kapan waktu panen ayam yang tepat?”. Berikut beberapa poin penting cara menentukan panen ayam dan menjadi bahan pertimbangan Sobat Agrinis dalam menentukan waktu panen ayam broiler.
Poin Penting Menentukan Umur Panen
Dalam menentukan waktu panen ayam broiler harus ada beberapa pertimbangan. Waktu yang tepat untuk menjual ayam broiler akan menentukan seberapa besar keuntungan yang akan diperoleh peternak. Berikut beberapa pertimbangan yang harus diperhatikan :
1. FCR (Feed Convertion Ratio)
Feed Convertion Ratio (FCR) atau nilai konversi pakan, yang menunjukkan perbandingan antara jumlah kilogram (kg) ransum yang dikonsumsi ayam untuk menghasilkan 1 kg bobot badan. Rumusnya adalah :
FCR =Jumlah ransum yang dikonsumsi (kg) / Bobot badan yang dihasilkan (kg) Atau FCR = Feed Intake (kg) / BW (kg)
Feed intake adalah konsumsi pakan per ekor, sedangkan BW adalah bobot rata-rata ayam.
Semakin besar hasil FCR, maka efisiensi penggunaan ransum pun semakin kurang baik, begitu pula sebaliknya. Biasannya suatu pihak perusahaan sudah menentukan standar nilai FCR agar peternak terus bisa memantau FCR ayam broiler setiap minggunya
Contoh Kasus Mencari FCR Ayam Broiler
Pak Joko memelihara ayam dengan total populasi 4000 ekor dalam satu kandang. Umur ayam sekarang 30 hari dengan bobot rata-rata 1,8 kg, dengan total pakan yang telah dikonsumsi adalah 200 sak karung pakan Podomoro Feedmill. Sampai di umur 30 hari ayam pak Joko sudah mati sebanyak 250 ekor. Maka berapakah FCR nya?
Diketahui :
Umur 30 hari
Populasi awal : 4000 ekor
Ayam hidup : 4000-250 = 3750 ekor
Total konsumsi pakan : 200 sak x 50 kg = 10.000 kg
ABW : 1,8 kg
FI (feed intake)= 10.000 kg / 3750 ekor = 2,66 kg/ekor (berarti ayam mengkonsumsi 3 kg untuk satu ekornya).
Jawab :
FCR = feed intake/ABW
FCR = 2,66 kg / 1,8 kg
FCR = 1,477
Bisa di katakan performance ayam pak Joko bagus karena FCR 1,477 di bobot 1,8 (tergantung standart FCR masing-masing peternak atau perusahaan).
2. Kesukaan Konsumen
Selama ini peternak ayam broiler telah memanen ayam umur 30-35 hari dengan bobot hidup 1,5-2,0 kg/ekor. Namun waktu panen dapat disesuaikan dengan target pemasaran (konsumen). Konsumen dalam negeri Indonesia umumnya lebih menyukai ayam broiler berukuran kecil (1-1,5 kg). Untuk ukuran besar biasanya dikhususkan untuk pengolahan makanan tertentu (sate, opor, dll) dan untuk industri pengolahan ayam (nugget, sosis, bakso dll). Jika anda bergabung dalam suatu kemitraan (sistem kemitraan) Sobat Agrinis tidak perlu khawatir akan menjualnya dimana, karena dimiliki langsung oleh pihak dengan harga kontrak ketika diawal kerjasama.
3. Harga Jual Pasar
Tidak pastinya harga live bird ayam broiler (fluktuatif harga jual) di pasaran, akan menjadi pertimbangan waktu umur panen. Misalnya, di pasaran sedang terjadi kenaikan harga jual ayam pada hari-hari besar agama (idul fitri), maka periode pemeliharaan bisa disingkat atau dijual diawal dengan garis besar bobot badan sudah mencapai target pasar agar keuntungan yang diperoleh lebih besar. Selain itu, dapat dijadikan strategi pemeliharaan untuk kedepannya dengan memperkirakan harga jual ayam tinggi di hari-hari tertentu.
4. Kesehatan Ayam
Kesehatan ayam yang dimaksud adalah berkaitan tentang datangnya penyakit, karena akan menjadi pertimbangan ekonomis seperti pengeluaran biaya pengobatan dan biaya ransum yang bengkak karena tidak tercapainya bobot badan bahkan kematian. Contoh kasusnya adalah, ayam broiler terserang penyakit colibacillosis umur 32 hari (umur panen ± 35 hari). Dengan kondisi seperti itu, dianjurkan ayam tersebut dipanen daripada diobati. Alasannya karena ayam yang terkena coli sulit diobat dan di umur tersebut bobot badan ayam sudah hampir mencapai berat penjualan.
Oleh karena itu, Sobat Agrinis harus merencanakan dengan matang, termasuk kapan panen, agar dapat mencapai apa yang diharapkan dalam produksi ayam broiler yaitu keuntungan yang maksimal.
Semoga bermanfaat sobat agrinis.
Oleh: Feri & Vina, Agrinis.