Memulai Bisnis Ayam Pedaging
Sebelum memulai usaha, tentu harus mempersiapkan segala sesuatu yang dibutuhkan demi kelancaran usaha. Berikut persiapan yang dibutuhkan dalam budidaya ayam ras pedaging di antaranya adalah:
1. Modal atau Operasional & Sistem Pemeliharaan
A. Modal atau Operasional
Komposisi biaya juga sangat dipengaruhi oleh faktor daerah, kondisi lingkungan, perekonomian nasional, dan tergantung sistem pemeliharaan yang akan kita lakukan dalam pemeliharaan ayam broiler.
Modal atau operasional yang harus kita ketahui serta siapkan ada dua (2) macam, yaitu:
1) Modal tetap, yaitu modal yang diperlukan untuk pembelian tanah, pembangunan kandang, dan pembelian peralatan kandang (tempat ransum, tempat minum, dll). Untuk peternakan skala besar diperlukan juga pembangunan mess karyawan, gudang ransum, kantor, serta bangunan pendukung lainnya.
2) Modal tidak tetap, yaitu modal yang diperlukan untuk melaksanakan kegiatan operasional peternakan, antara lain pembelian DOC, ransum, obat-obatan, vitamin, dan vaksin atau yang lebih dikenal dengan OVK, bahan litter, pemanas, listrik, gaji karyawan dll.
B. Sistem Pemeliharaan
Sejauh ini ada banyak sistem yang berkembang di negara kita, namun yang lebih terkenal ada dua (2) macam, yakni mandiri dan kemitraan.
a) Mandiri
Pola ternak mandiri adalah kebutuhan modal usaha dalam pembelian bahan baku yang harus disiapkan sendiri, seperti DOC (bibit), pakan, serta obat-obatan, termasuk melakukan penjualan, dilakukan dengan sendiri (di luar pembangunan kandang).
Adapun kelebihan dari pola kemitraan mandiri adalah peternak bisa merasakan keuntungan (profit) lebih besar jika menginjak harga pasar yang tinggi dengan harga pokok produksi yang rendah.
Namun kekurangannya jika seandainya harga pasar lebih rendah dari pada harga pokok produksi, maka peternak bisa berpotensi mengalami kerugian lebih dalam, di tambah kesulitan lainnya baik dalam hal manajemen pemeliharaan (untuk pemula), serta penjualan yang harus di lakukan sendiri, jika seandainya peternak tidak memiliki koneksi
b) Kemitraan
Pola ternak kemitraan, adalah kebutuhan modal usaha dalam pembelian bahan baku yang harus disiapkan, telah disajikan atau disediakan oleh pihak kemitraan seperti DOC, pakan, serta obat-obatan, termasuk penjualan. Dan peternak diharuskan menyiapkan kandang serta fokus pemeliharaan saja, adapun pembayarannya dihitung atau dibayarkan berdasarkan harga kontrak yang telah disajikan (pembayaran biasanya disajikan dengan bentuk harga kontrak dalam harga bayar per/Kg hidup), variatif harga bayar kontrak tergantung perusahaan kemitraan masing-masing. Sehingga peternak perlu menyesuaikan kebutuhan ternak dengan standar yang disesuaikan yang telah ditentukan oleh perusahaan agar mendapatkan profit (untung) yang maksimal.
Kelebihan dari pola ini terutama untuk pemula, adalah peternak tidak perlu ikut serta dalam penjualan, maupun order kebutuhan ternak, karena sudah dipersiapkan oleh pihak kemitraan. Serta biasanya, kita akan mendapatkan guide oleh ahli atau yang biasa disebut PPL/TS, yang biasanya membantu kita dalam aspek produksi, sehingga untuk pemula, menjadi sangat terbantu.
2. Lokasi Usaha Peternakan
Pemilihan lokasi sangat mempengaruhi nilai keuntungan usaha. Lokasi untuk kegiatan bisnis mencakup lokasi wilayah (regional) dan lokasi dalam area kandang.
A. Lokasi Wilayah (Regional) Usaha
Secara umum, terdapat dua (2) hal untuk menentukan wilayah usaha, yaitu,
1) Lokasi mendekati sumber bahan baku, meliputi perusahaan pembibitan DOC, dengan pembuatan pakan ternak.
2) Lokasi mendekati Konsumen, yang mana sebagai salah satu akses atau jalan dalam memudahkan penjualan hasil ternak.
B. Lokasi Dalam Area Kandang
Pemilihan lokasi kandang untuk kegiatan pemeliharaan ayam ras pedaging harus memenuhi syarat sebagai berikut:
1) Tidak mengganggu lingkungan sekitar. Artinya kandang yang dibangun di tempat yang relatif jauh dari pemukiman. Kandang yang dibangun di dekat pemukiman dapat menimbulkan pencemaran, terutama bau tidak sedap. Namun, dengan adanya teknologi ramah lingkungan teknik penanganan limbah yang kurang baik dan polusi udara dapat dikurangi.
2) Usaha dibangun di wilayah yang dijamin secara hukum, misalnya sesuai dengan rencana tata ruang wilayah. Jaminan secara hukum perlu diperhatikan dalam membangun kandang atau kawasan ayam ras pedaging.
3) Akses jalan utama untuk sampai ke kandang harus berada dalam daerah yang mudah dilalui oleh kendaraan yang mengirim doc, pakan, panen dan seterusnya agar tidak terjadi kendala saat proses pemeliharaan.
4) Sebaiknya kandang tidak dibangun di daerah yang rawan kerusakan dan gangguan lingkungan. Hal ini dikarenakan ayam ras pedaging merupakan binatang yang sensitif terhadap perubahan lingkungan. Perubahan suhu, udara, angin, atau cuaca, sangat berpengaruh terhadap produktivitas ayam.
5) Tata letak kandang sebaiknya berada pada posisi lebih tinggi di daerah sekitarnya, agar bebas dari ancaman banjir, serta kualitas udara sangat baik untuk ternak.
3. Operator
Operator yang dimaksudkan di sini adalah operator kandang atau yang lebih dikenal dengan staf kandang seperti mandor kandang & ABK (Anak Buah Kandang). Hal ini perlu dipersiapkan karena ini sangat berpengaruh dalam hal keberhasilan beternak broiler. Karena operator inilah yang akan mengoperasikan keseluruhan rangkaian ternak dari awal sampai akhir, sehingga perlu diperhatikan adalah, jika seandainya operatornya belum tersedia, belum siap, atau belum terbiasa, bahkan belum tahu tentang bagaimana cara memanajemen ayam broiler, maka dipastikan akan menghambat produktivitas produksi kita, sehingga dibutuhkan operator yang kompeten dibidangnya. Dan andaikata kita tidak memakai staf kandang, maka kita sendirilah yang menjadi operatornya.
Oleh: Dedi & Vina, Agrinis.
Referensi:
1. Dr. (H.C). DRS. Jonas Jahja, Apt dkk, Pedoman Beternak Broiler Modern.
2. Dwi Joko Dkk, 7 jurus sukses menjadi peternak ayam ras pedaging.