4 min read

Kontinuitas Produksi

Kontinuitas Produksi

Agar peternak memperoleh hasil yang maksimal, tahap pertama yang harus dilakukan adalah menyusun perencanaan produksi sebaik-baiknya. Dalam kegiatan bisnis ayam pedaging, produksi yang dilakukan pada prinsipnya merupakan proses membesarkan anak ayam umur sehari atau yang lebih dikenal dengan DOC (Day Old Chicks) menjadi ayam siap potong. Dalam proses produksi tersebut memerlukan komponen sarana atau input produksi, yang terdiri dari lahan, kandang, DOC, pakan, obat, dan vaksin, tenaga kerja serta bahan bakar. Sementara itu, outputnya adalah ayam ras siap potong. Di samping itu, juga dihasilkan output sampingan yang memiliki nilai ekonomi tersendiri, yakni kotoran ternak dan sisa alas lantai.

Setiap pengusaha ayam ras pedaging harus memiliki strategi yang dapat diterapkan dalam melakukan kegiatan produksi untuk mendapatkan hasil maksimal dan mengurangi risiko. Beberapa teknik yang diterapkan dalam menjalankan usaha budidaya ayam ras pedaging secara efisien dan kontinu, yaitu:

1. Memilih strain yang tepat

Istilah strain dalam ilmu pembibitan disebut juga galur. Galur artinya sekelompok individu dalam satu kelompok ternak yang memiliki ciri dan karakteristik luar serta sifat keturunan yang sama dan berasal dari satu spesies.

Setiap strain diproduksi oleh perusahaan tertentu dan masing-masing memiliki keunggulan serta kelemahan. Oleh karena itu, sebenarnya tidak ada strain yang secara mutlak lebih unggul dari yang lain. Peternak dapat memilih salah satu strain sesuai dengan selera, kebutuhan, ketersediaan modal, penguasaan teknologi, dan faktor lain yang menjadi pertimbangan.

Hal terpenting dalam memilih strain harus memperhitungkan,

a. Aspek efisiensi teknis dan ekonomis.
b. Tingkat kematian.
c. Ketahanan terhadap penyakit.
d. Percepatan tumbuh kembangnya.

2. Pengaturan pola produksi

Pengaturan pola produksi sepanjang tahun sangat menentukan besar kecilnya keuntungan. Pola produksi yang tepat akan menghasilkan keuntungan maksimal. Sebaliknya, pola yang tidak tepat akan menyebabkan kerugian. Ketepatan pola produksi ini ditentukan oleh situasi sepanjang tahun, yaitu ada waktu-waktu tertentu permintaannya tinggi dan sebaliknya.

Perbedaan ini akan sangat berpengaruh terhadap harga jual oleh karena itu, pola produksi diatur dengan mempelajari fluktuasi harga yang dapat diprediksi setiap tahun. Produksi perlu diatur, tidak selalu sama skala atau jumlah yang dipelihara melainkan disesuaikan dengan fluktuasi permintaan.

Pengaturan pola produksi ayam ras pedaging dapat dilakukan dengan mudah dan sangat diperlukan. Sebab, pertumbuhan ayam ras pedaging termasuk paling cepat dibandingkan dengan pertumbuhan komoditas ternak lainnya. Dalam hal ini perlu diatur sinkronisasi skala/volume usaha dengan jadwal pemeliharaan. Setelah itu diikuti dengan perencanaan pengadaan sarana produksi , seperti pakan, vitamin, dan obat-obatan yang tepat.

Kesalahan dalam mengatur pola produksi dapat menyebabkan risiko pemeliharaan yang cukup besar. Oleh karena itu, peternak harus membuat prediksi bulanan yang mungkin terjadi permintaan tinggi selama satu tahun ke depan.

3. Optimalisasi produksi

Tujuan utama menjalankan bisnis ini adalah mendapatkan penghasilan atau keuntungan usaha. Demikian juga dalam menjalankan budidaya ayam ras pedaging, tujuan akhirnya tentu mendapatkan keuntungan yang sebesar-besarnya. Namun, dalam menjalankan usaha terkadang keuntungan tidak dapat dicapai secara maksimal, adakalanya rugi karena produksi tidak optimal.

Terdapat beberapa faktor yang dapat mempengaruhi usaha ayam ras pedaging yang dijalankan dapat memberikan keuntungan secara berkelanjutan. Dari berbagai pengalaman, kegagalan peternak dalam arti tidak mampu mendapatkan keuntungan maksimal disebabkan oleh beberapa faktor, antara lain sebagai berikut:

a. Kegiatan produksi tidak dilakukan secara efisien sehingga biaya membengkak.
b. Tingkat kematian tinggi karena manajemen tidak tepat.
c. Tidak peduli dengan perkembangan teknologi yang terjadi setiap saat, terutama dalam pencegahan penyakit.
d. Kalah bersaing dengan perusahaan besar, khususnya bagi peternak mandiri.
e. Tidak terjaminnya keamanan sekitar lingkungan kandang.


Beberapa hal yang perlu dilakukan agar peternak dapat mencapai tingkat keuntungan maksimal, antara lain,

A) Manajemen usaha yang tepat

Manajemen usaha yang tepat akan mampu mencapai target pendapatan peternak. Beberapa hal yang perlu dipenuhi untuk menjalankan manajemen usaha ayam ras pedaging yang efektif antara lain:

a) Pemilihan lokasi kandang harus strategis.
b) Keterampilan tenaga kerja memadai dan memenuhi persyaratan standar khususnya sehat secara jasmani dan rohani.
c) Adanya sistem kontrol yang baik terhadap kegiatan kandang selama 24 jam perhari.
d) Adanya sistem pencatatan yang baik.
e) Menjalin hubungan yang baik dengan penampung.
f) Menjalin hubungan yang baik dengan pemasok sarana produksi.
g) Pelibatan tenaga kerja di sekitar lokasi, bertujuan untuk menghemat biaya tenaga kerja dan keamanan sekitar lebih terjamin.

B) Penggunaan biaya produksi secara efisien

Gagalnya bisnis ayam pedaging banyak disebabkan oleh biaya usaha yang tidak ekonomis, tingginya biaya produksi dapat disebabkan oleh beberapa faktor, diantaranya sebagai berikut:

a. Tingginya biaya investasi kandang atau bahan baku.
b. Penggunaan pakan yang tidak efisien.
c. Tingkat kematian tinggi.
d. Pemborosan tenaga kerja.
e. Biaya bahan bakar tinggi.

Untuk mengatasi masalah tingginya biaya produksi tersebut, ada beberapa hal yang harus dilakukan agar biaya produksi bisa efisien, yaitu

a. Menghemat biaya investasi kandang.
b. Menghemat biaya pakan.
c. Mengurangi risiko kematian.
d. Menghemat tenaga kerja.
e. Menghemat biaya bahan bakar.
f. Panen tepat waktu.

C) Pengolahan bahan sisa dan limbah

Manajemen ayam ras pedaging harus dilakukan dengan prinsip optimalisasi produksi yang memanfaatkan seluruh sumber daya untuk diubah menjadi komoditas yang menjadi memiliki nilai jual. Salah satunya dengan menerapkan prinsip memanfaatkan barang sisa dan kotoran ayam menjadi uang. Bahan sisa atau kotoran dari kegiatan produksi ayam ras merupakan komponen sumber daya yang dapat dimanfaatkan untuk menambah penghasilan peternak.

Permintaan karung bekas dan kotoran ayam cukup tinggi di masyarakat dengan harga yang relatif tinggi. Meskipun dalam presentasi kecil (umumnya kurang dari 10%), tetapi penjualan karung dan pupuk ayam kotoran ayam dapat membantu meringankan beban biaya produksi. Oleh karena itu, penanganan bahan sisa dan kotoran ternak harus dilakukan sebaik-baiknya agar menjadi produk sampingan yang bermanfaat, baik dari aspek lingkungan maupun ekonomi. Pengelolaan bahan sisa dan kotoran akan mengurangi risiko usaha selain dapat meringankan biaya produksi selanjutnya.


Oleh: Dedi & Vina, Agrinis.

Referensi:
Dwi joko Dkk, 7 jurus sukses menjadi peternak ayam ras pedaging.