6 min read

Sarana dan Prasarana Ayam Pedaging

Sarana dan Prasarana Ayam Pedaging
Sarana dan Peralatan Wirausaha Budidaya Ternak Ayam Pedaging

Untuk mendapatkan hasil produksi yang bagus dan maksimal, ayam ras pedaging harus dipelihara dengan sistem manajemen yang tepat, salah satunya dengan menyiapkan sarana dan prasarana yang tepat, diantaranya:

A.  Kandang

Kandang adalah salah satu kunci utama keberhasilan dalam ternak ras ayam pedaging, karena jika diibaratkan rumah kandang adalah rumah untuk ayam ras pedaging. Sehingga hal ini perlu disiapkan semaksimal mungkin, karena kondisi kandang yang nyaman akan menunjang produktivitas ayam broiler secara optimal.

Hal tersebut tentu berimbas pada keuntungan yang diperoleh semakin tinggi. Hal yang perlu diperhatikan dalam memilih sistem kandang ayam broiler diantaranya adalah desain dan peralatan yang sesuai. Namun pertimbangan utamanya dilihat dari faktor biaya. Selanjutnya diikuti dengan kemudahan dalam mendapatkan bahan dan peralatan serta ketahanannya. Oleh karena itu kandang harus Cost Effective, tahan lama, menyediakan lingkungan yang aman bagi ayam, serta dapat dikontrol dengan mudah.

Pengelolaan kandang untuk pemeliharaan harus memperhatikan persiapan kandang, pengaturan suhu dan kelembaban kandang, pengaturan pencahayaan serta kebersihan kandang. Letak kandang harus mudah dijangkau, mudah mendapatkan air bersih, dan tidak mengganggu lingkungan. Sementara itu arah kandang sebaiknya membujur dari timur ke barat. Kandang harus dijaga sirkulasi udaranya agar berjalan maksimal untuk menjamin ketersediaan oksigen bagi ayam dalam kandang.

Untuk menentukan jenis kandang yang akan digunakan biasanya dipengaruhi beberapa hal:

  1. Biaya yang diperlukan untuk pembuatan kandang.
  2. Jumlah populasi yang dipelihara.
  3. Faktor keamanan lingkungan terutama dari hewan predator.

Secara umum terdapat beberapa jenis kandang ayam yang sering digunakan hingga saat ini di Indonesia, yakni:

1. Kandang Postal

Kandang Postal dengan Litter untuk ayam – gambar kandang postal

Kandang Postal adalah kandang yang berlantai rapat seperti lantai tanah atau semen. Alas pada kandang ditaburi bahan organik (litter), seperti sekam padi, serbuk gergaji, potongan jerami, pasir, serutan kayu, rumput kering, atau bahan lain yang memiliki daya serap tinggi, dan tidak berbau, serta tidak menimbulkan debu. Litter yang dipilih sebaiknya disesuaikan dengan kondisi peternakan serta ketersediaan dalam memperolehnya.

Pada saat ini, peternak banyak menggunakan tipe postal, dikarenakan biaya pembuatannya relatif murah dan dapat mengurangi lecet pada kaki ayam.

Selain kelebihannya, kandang postal pun memiliki kelemahan diantaranya:

a.  Mudah menimbulkan penyakit.
b.  Kapasitas tampung rendah.
c.  Mudah terjadinya kanibal (saling memakan sesama), terutama jika kepadatan kandang tinggi.

2. Kandang Panggung

Pembuatan kandang panggung harus menggunakan bahan yang kuat dan kokoh

Kandang panggung adalah kandang dengan sistem kolong sehingga lantai renggang. Kandang panggung mempunyai tinggi kolong sekitar 0,5 meter – 1,5 meter dari permukaan tanah. Untuk lantai dibuat renggang sehingga sirkulasi udara menjadi lancar.

Kandang ini mempunyai sistem lantai renggang atau alas berlubang sehingga memudahkan saat membuang kotoran ayam. Sisa makanan, minuman dan kotoran akan jatuh ke bawah sehingga peternak tinggal mengumpulkan dan membersihkan.

Kandang panggung sebaiknya terbuat dari bahan yang kokoh sehingga dapat bertahan beberapa tahun dan tidak mudah roboh. Untuk bahan pembuatan kandang panggung dapat berupa bambu atau kayu yang diatur sedemikian rupa sehingga kaki ayam tidak mudah terperosok.

Kelebihan kandang panggung adalah :

a)  Mempunyai lantai yang renggang sehingga sirkulasi udara menjadi lebih baik.
b) Lantai kandang tidak kotor karena kotoran atau sisa makanan langsung jatuh ke bawah sehingga lantai kandang kering dan mengurangi kontak ayam dengan kotoran.
c) Mengurangi risiko penyakit yang disebabkan oleh litter seperti coccidiosis. Selain memiliki kelebihan, kandang ini juga memiliki kelemahan, kelemahan kandang panggung terutama pada biaya awal dan biaya perawatan yang relatif mahal dan kotoran sulit dibersihkan.

3. Kandang Semi-Postal

Contoh kandang semi-postal

Kandang semipostal adalah kandang yang mempunyai sistem penggabungan antara kandang postal dan kandang panggung. Kandang ini berupa kandang panggung sedangkan pada lantai di tutup dengan terpal/bahan lainnya dan di atas terpal tersebut ditaburi sekam (litter).

Kandang ini mempunyai beberapa kelebihan :
a.  Dapat mencegah lecet pada kaki ayam.
b.  Pembersihan kandang relatif lebih mudah.

Kekurangan kandang semipostal :
a.  Rentan terhadap penyakit.
b.  Lantai kandang lebih mudah kotor karena adanya sisa makanan, minuman dan kotoran ayam.
c.  Sisa makanan/minuman dan kotoran ayam tidak segera terbuang.
d.  Biaya relatif lebih mahal.

4. Kandang Closed House

Kandang closed house memiliki peralatan yang canggih sehingga ayam dapat lebih berkembang dengan bagus dan risiko kematiannya kecil

Saat ini ada inovasi baru dalam pembuatan kandang yaitu dengan sistem kandang closed house. Kandang closed house mempunyai beberapa fasilitas yang cukup lengkap.

Kandang closed house adalah kandang tertutup yang menjamin keamanan dengan melakukan pengaturan ventilasi yang baik sehingga mengurangi stress pada hewan ternak. Kandang closed house memiliki peralatan yang canggih sehingga ayam dapat lebih berkembang dengan bagus dan risiko kematiannya kecil.

Kandang closed house mempunyai fasilitas :
a.  Fan (kipas) adalah alat yang menciptakan pergerakan udara.
b.  Evaporative cooling pad alat pendingin udara yang memanfaatkan penguapan air.
c.  Controller (climate controller) adalah alat untuk mengendalikan suhu dan kelembaban udara dalam kandang.
d.  Tirai kandang (penutup sisi kandang sehingga ayam terlindung dari gangguan luar).

Kelemahan kandang closed house
a.  Biaya awal pembuatan kandang lebih besar karena komponen yang dibutuhkan lebih banyak. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa biaya pembuatan kandang closed house lebih mahal dibandingkan kandang open house.
b.  Bergantung pada sumber daya listrik sehingga apabila terjadi kendala dalam sumber listrik, kondisi ayam dalam kandang bisa kacau. Biaya listrik lebih mahal akibat penerangan dan kipas yang digunakan terus menerus.
c.  Saat hujan sulit mengendalikan amonia karena udara dingin yang masuk menyebabkan sekam basah.
d. Kipas memerlukan daya sembur yang besar agar mampu menjangkau seluruh ruangan dan memerlukan jumlah kipas yang banyak.
f.  Harus menyediakan jenset ketika listrik padam dalam jumlah yang mencukupi.
g.  Membutuhkan tenaga kerja atau karyawan yang benar-benar kompeten terutama dalam mengoperasikan berbagai sistem pengaturan otomatis seperti suhu, cahaya, kelembaban, biosecurity, atau sistem keamanan lainnya.

B. Pemanas Buatan

Anak ayam baru ditetaskan belum mempunyai kemampuan untuk mengatur suhu tubuhnya. Hal ini terjadi karena sistem pengaturan suhu tubuh (homeostatis) anak ayam belum berkembang sempurna hingga umurnya mencapai 14 hari. Oleh karena itu, pada periode tersebut perlu disediakan pemanas buatan yang disebut indukan (brooder). Indukan berperan untuk menggantikan fungsi induk ayam.

Beberapa contoh alat pemanas yang dapat digunakan, antara lain sebagai berikut:
a.  Lampu bohlam/dop, untuk alat penerangan yang mudah diatur dan tanpa risiko kebakaran.
b. Kompor minyak tanah, untuk pemanas sederhana yang murah, namun kelemahannya dapat menimbulkan risiko kebakaran dan perlu pengaturan ventilasi karena CO2 yang dihasilkan cukup tinggi.
c.  Tungku batu bara dan tungku kayu, untuk pemanasan.
d.  Pemanas inframerah (gas), sebagai sumber pemanas yang lebih aman. Kelebihan alat ini dilengkapi dengan pengaman (safety device), pengatur suhu, praktis, tahan lama, dan murah.

Dan masih banyak contoh pemanas lainnya, disesuaikan dengan ketersediaan di lingkungan kandang serta selera maupun anggaran yang dimiliki dengan mempertimbangkan kelebihan serta kekurangannnya di setiap alat.

C. Tempat Pakan dan Minum Harus Cukup

Tempat pakan (ransum) dan minum yang baik untuk pemeliharaan ayam ras pedaging harus memenuhi beberapa persyaratan sebagai berikut:
a.  Bahannya tidak mengandung unsur yang membahayakan ayam.
b. Ukuran dan jenisnya sesuai dengan kandang serta ayam yang dipelihara.
c.  Bentuknya tidak menyebabkan luka atau kesulitan saat ayam memakan makanan serta dapat mencegah kehilangan makanan yang berlebihan.
d.  Harganya disesuaikan dengan modal.

D. Gudang Penyimpanan Ransum (PAKAN)

Gudang penyimpanan pakan berfungsi untuk melindungi pakan dari pengaruh lingkungan, seperti fluktuasi suhu dan kelembaban, paparan sinar matahari langsung, air hujan, serta hewan pengerat dan burung. Pada kondisi iklim tropis di Indonesia, penurunan kualitas pakan ayam akan berlangsung lebih cepat dibandingkan dengan iklim dingin. Dengan demikian, karakteristik gudang penyimpanan tempat pakan sangat mempengaruhi kandungan nutrient pakan.

Beberapa persyaratan penyimpanan gudang pakan, adalah sebagai berikut:
a.  Gudang pakan harus selalu bersih dan memenuhi persyaratan suhu serta kelembaban penyimpanan pakan (suhu tidak lebih dari 34 C, kelembaban tidak lebih dari 70%).
b.  Gudang pakan harus terpisah dengan kandang ayam, agar tidak terkontaminasi dengan bahan yang tidak diinginkan di dalam kandang.
c.  Gunakan Pallet dengan tinggi 15 cm dari lantai gudang, Pallet adalah papan kayu yang dipakai sebagai pembatas antara karung yang berisi pakan dengan lantai. Tujuannya adalah menghindari pakan bersinggungan langsung dengan lantai gudang.


Oleh: Dedi & Vina, Agrinis.

Referensi:
Dwi joko Dkk, 7 jurus sukses menjadi peternak ayam ras pedaging.